Bismillah....
Di kotaku sedang ada perhelatan hari jadi provinsi, yang lebih dikenal sebagai Festival Isen Mulang.
Setelah terhenti 2 tahun karena pandemi acara itu akhirnya bisa dilakukan. Di dalamnya ada acara pawai, lomba permainan adat, bazar dan bahkan pemecahan rekor MURI saat acara
Sebetulnya aku tidak mengikuti acaranya secara langsung, hanya melihat keseruan itu lewat postingan yang bersileweran di Facebook (ya ampun, hari gini mainnya masih di FB? Iya, emang kenapa ๐)
Tapi ada satu acara yang bikin saya fokus dan kemudian cari tau lebih dalam: lomba vlog.
Apa nih? Temanya gimana nih? Jangan-jangan ribet harus ke suku pedalaman atau ke situs peninggalan nenek moyang.
Aku langsung menduga-duga, sok tau sekali๐ Sempat ingin ikut, tapi kemudian mengurungkan niat. Membayangkan akan seribet apa aku akan take video? Bikin vlog skala IRT aja aku sering kelelahan.
Besoknya, pak suami yang sedang baca jadwal kegiatan festival tiba-tiba nyeletuk, "Eh (dengan sayang kami), ikut lomba vlog, yuk!"
Wah, ditawarin pak suami begitu aku jadi muncul lagi semangatnya. Karena kalo sudah disuruh berarti si doi mau support apapun. Hahahahaha, asik lah.
Mulai lah kami berdua kulak-kulik syarat dan ketentuannya. Ternyata temanya tentang UMKM dan wisata Kalimantan Tengah yang menggunakan pembayaran QRIS.
Aman sih, ini mah tengah kota aja, gak perlke suku pedalaman.
Tapi, apa itu QRIS?
Ya ampun, sungguh emak-emak kudet ya. Saya sempat loading beberapa jam untuk memahami makna temanya. Tidak lupa tanya sana-sini dan mencari tau apa saja UMKM dan wisata yang memakai metode pembayaran QRIS.
Kulik-kulik-kulik-kulik, akhirnya dapat benang merah konsep vlog pada malam harinya, Sabtu, tgl 21 Mei.
Kalian tau kapan deadline nya? 28 Mei! Which is aku cuma perlu waktu 7 hari. Ya ampun, apa bisa?
Dasar aku si jiwa pesimis, apa-apa cepet banget up set. Untung punya suami yang kebalikannya. Ya kenapa gak dicoba aja dulu, masa langsung bilang gak bisa.
Ya, ala bapak-bapak gitu lah ya, yang gak suka kebanyakan pikiran-yang-belum-tentu-terjadi ๐.
Akhirnya setelah diyakinkan suami, aku langsung bikin rundown vlog, karena ada beberapa tempat yang ingin didatangi (ada 1 yang di luar kota) dan menyesuaikan jadwal.
Rundown itu dibuat agar memudahkan perjalanan agar lebih efisien dan supaya take video nya lebih matang, karena kalo banyak scene yg kurang akan susah banget untuk balik lagi ke tempat itu (suami kerja dan anak sekolah). Jadi konsep vlog aku harus matang sebelum hari H.
Hari H pun tiba, saatnya aku membopong kamera dan membuat vlog sambil jalan-jalan pertama kali. Dan diikutsertakan ke lomba. Masih anak ingusan ๐ข bisa-bisanya berani ikut lomba.
Kalo gak karena suami yang kasih support mungkin aku sudah balik kanan pulang. Di kotaku, kayaknya belum sefamiliar di kota lain yang orang bawa kamera di jalan udah biasa. Kayaknya masih sedikit ya di sini. Aku juga kurang paham.
Jangan-jangan aku dikira aneh atau udik, hahaha, bawa-bawa tripod dan kamera, bolak-balik jalan di depan kamera, dan ber-acting menikmati suasana alam.
Asli malu sebenarnya karena ini first time banget. Aku introvert yang gak suka perhatian orang, dengan aktivitas ngevlog outdoor ini aku jadi kek diperhatikan (((diperhatikan))) ๐.
Tapi aneh, aku gak ngerasa malu lagi. Yang ada malah semangat menyelesaikan video hari itu juga karena deadline semakin mepet (H-6).
Ternyata drama gak selesai sampai di situ. Setelah editing yang memakan waktu 2 hari (aku edit pakai software Filmora aja di PC), tiba waktunya untuk upload di YouTube.
Lomba vlog kan, pasti di YouTube lah. Masa di mana?
Yakin sekali sudah berada di jalan yang benar. Sampai akhirnya....
Aku cek sekali lagi SK nya, memang ada 1 yang belum dikerjakan, yaitu share di IG. Macam mana share IGnya? Dalam bentuk video ringkasan atau gimana?
Aku yang bingung langsung kontak CP nya. Dan ternyata saya salah pemirsah! Bukan uplydi YouTube, tapi memang di IG!
Ini semua gara-gara aku terlalu PD dengan pemahaman ku, kalau namanya vlog itu ya di YouTube, bukan di lain. Ternyata gak gitu donk๐คฆ♀️ Vlog bisa banget di IG. Aku baru tau juga.
Singkat cerita, alhamdulillah upload di IG berhasil dan sudah mengisi gform nya. Aku gak berharap banyak bisa menang karena vlog aku konsepnya di YouTube bukan di IG. Hiks
Masalahnya aku tidak punya branding di IG. Tapi kalau YouTube memang sudah membranding sebagai IRT, jadilah vlog lomba itu dibuat berdasarkan sudut pandang sebagai IRT (which is mungkin bagi sebagian orang merasa "apaan dah, kelamaan, segala kegiatan IRT dimunculin", padahal justru yang tiba-tiba jalan-jalan itu aku bingung how to make it. Hahahahaha)
Tapi aku jadikan pelajaran aja sih yang ini. Namanya pertama pasti ada salah-salahnya. Dan aku jadi belajar banyaaak banget di sini. Dan berharap ada lomba vlog lagi yang bisa aku ikuti. Hehehehe *ketagihan
0 komentar