Melting di Lidah! Resep Korean Spicy Chicken and Fish dengan Keju KRAFT Quick Melt - Bismillah....
Kalau bicara soal makanan Asia, saya ingat, tahun 2017 adalah kali pertama saya masak dan makan Tom Yum, makanan khas Thailand. Bahannya sederhana dan memasaknya sangat mudah. Kuahnya begitu ringan, bumbunya juga tidak berat, tapi lha.... koq enak. Tidak menyangka ternyata lidah saya sangat menyukainya. Sejak saat itu saya bilang ke suami saya akan eksplor makanan Asia lainnya. Toh, anak-anak dan kami ternyata satu selera. Dan tentu saja saya senang karena proses memasaknya tidak menghabiskan waktu.
Salah satu alasan saya ingin eksplor masakan Asia karena memang rata-rata durasi memasak yang singkat. Kita tahu, bahwa semakin lama proses memasak potensi rusaknya nutrisi semakin besar. Pasti sayang sekali rasanya ketika kita merasa sudah makan makanan bergizi tapi ternyata nutrisinya sudah berkurang drastis.
Selain itu, siapa tau ada rezeki jalan-jalan ke luar negeri bareng keluarga, jadi tidak repot lagi soal makanan karena makanan Asia sudah familiar di lidah kami. Jadi hayuk aja asal halal.
Gak apa-apa halu, hehehe, Aamiin-kan dulu.
Nah, qodarullah weekend ini mengharuskan kami di rumah saja karena sekeluarga lagi penyembuhan batuk. Padahal biasanya kami menyempatkan makan di luar untuk refreshing. Jadilah saya harus putar otak mencari menu spesial supaya suasana weekend tetap terasa. Dan menu yang ingin saya sajikan adalah Korean Spicy Chicken and Fish yang akan saya padukan dengan Keju KRAFT Quick Melt.
Biasanya kan hanya menu ayam, tapi kali ini saya tambahkan ikan gabus fillet agar proteinnya makin beragam. Ada yang sudah tidak sabar dengan resepnya? Simak ya ...
Bahan-Bahan
1. Ayam bagian sayap 500 gram
2. Ikan gabus fillet 250 gram
3. Tepung maizena 100-150 gram
(bumbu masing-masing bagian ayam dan ikan)
4. Bawang putih 1 siung diparut
5. Saus gochujang 3 sdm
6. Saus tiram 1 sdm
7. Saus cabe 1 sdm
8. Garam 1.5 sdt (untuk marinasi dan saus mix)
9. Gula 1 sdt
(topping)
10. Keju KRAFT Quick Melt 60 gram
11. Kental manis 1 sdm (dicairkan 100 ml air)
12. Biji wijen secukupnya
13. Daun bawang secukupnya
Cara Membuat
1. Marinasi ikan dan ayam dengan bawang putih dan garam, diamkan 1 jam dalam kulkas, semakin lama dimarinasi semakin resap dan semakin enak.
2. Balur dengan tepung maizena kering.
3. Goreng sampai matang.
4. Campurkan semua saus dalam wajan, tambahkan sedikit air, gula 1 sdt dan garam 1/3 sdt.
5. Setelah meletup-letup matikan api, masukkan ikan goreng tepung ke dalam wajan, lapisi merata dengan saus .
6. Ulangi langkah "mix sauce" untuk ayam dan lapisi ayam goreng tepung dengan saus secara merata.
7. Buat saus keju, potong-potong keju KRAFT Quick Melt, panaskan dalam wajan, tuang kental manis yang sudah dicairkan dengan air.
8. Masak sampai meleleh dalam 3 menit.
9. Tata di piring dengan selada, taburi biji wijen dan daun bawang, tuang saus keju.
10. Korean Spicy Chicken and Fish siap disajikan.
Saya juga membagikan video proses pembuatannya di Instagram dan Shorts Youtube saya (link embed di bawah). Semoga bisa membantu ya :).
Hasil Eksekusi
Saya baru pertama kali masak dan makan Korean Spicy Chicken and Fish. Begitu juga dengan suami dan anak-anak. Tapi menurut saya resep ini sukses, alhamdulillah. Rasanya bisa diterima oleh mereka walau di dalamnya ada saus gochujang -yang tentu saja beda dengan saus cabe kita. Bahkan anak pertama ketagihan dan alhasil saya bikin lagi selang beberapa hari kemudian.
Kuncinya adalah pada saus mix itu saya tambahkan saus tiram untuk menyamarkan aroma gochujang yang masih asing di indera penciuman kami.
Banyak yang mengira masakan ini ribet dikerjakan karena terkesan wah. Padahal step-stepnya super simple, tapi saya akui cita rasanya memang wah. Selain memakai saus gochujang, penambahan saus keju yang saya buat dengan susu dan keju KRAFT Quick Melt membuat masakan ini jadi naik level. Aroma dan rasa kejunya membuat Korean Spicy Chicken ini jadi lebih mewah, seperti makanan a la resto. Tidak hanya itu, kejunya yang lumer juga bikin sensasi makan jadi lebih seru.
Spicy, cheesy, yummy at one bite..... Perfecto! Masya Allah.
Padahal, sekali lagi, serius....ini bikinnya gampang banget. Jadi ketika anak minta bikinkan lagi, saya sama sekali gak keberatan. Yes, menurut saya ini makanan yang simple tapi lezat dan terlihat spesial.
Memasak Bersama, Inspirasi Mama Mertua
Rasanya senang sekali tahun ini anak-anak kembali masuk sekolah secara luring. Yang sebelumnya 2 tahun full di rumah karena covid, sekarang mulai full day school. Yang sebelumnya rumah rame terus, sekarang jadi senyap pada jam-jam anak sekolah. Dan kebetulan kakak sekolah sampai sore, jadi terasa sekali kebersamaan kami jadi berkurang. Saat pulang sekolah pun banyak dipakai untuk istirahat dan aktivitas ringan seperti baca buku sambil mengembalikan tenaga untuk besok harinya.
Nah jika bicara soal memasak, saya belajar banyak dari mertua. Mama mertua saya mengajari semua anaknya untuk bisa memasak, tidak terkecuali yang laki-laki. Sedangkan saya yang menikahi anak sulungnya dalam keadaan minus skill masak pun merasa tertohok waktu itu. Beliau pun jadi sering mengajak saya beraktivitas di dapur saat kami belum merantau.
Ya, tidak salah lagi, beliau mengajariku memasak.
Mama memang mengajariku memasak, tapi hasilnya lebih dari sebuah masakan tapi juga kisah dan pelajaran hidup. Ketika memasak dan beraktivitas di dapur beliau sering bercerita banyak hal, ini dan itu. Kadang terulang cerita yang sama tapi dengan begitu pelajaran hidup yang didapat jadi tertanam 2x. Ya, mama mertua senang sekali bercerita. Saya pun banyak dapat pelajaran sekaligus; belajar memasak dan belajar makna hidup.
Alhasil, saya yang dulunya segan dan takut dengan mama sekarang jadi merasa lebih dekat. Dulu yang canggung dan merasa bersalah karena tidak bisa masak, sekarang jadi lebih percaya diri. Dan sekarang saya juga mengikuti cara mama untuk mengajarkan anak-anak memasak dan terbiasa dengan peralatan dapur. Karena sejatinya "makan" adalah kegiatan paling mendasar dalam hidup manusia, maka bisa memasak seharusnya tidak terikat gender.
Berikut adalah tips dan trik yang saya dapat untuk menjadikan kegiatan memasak bersama sebagai waktu berkualitas di akhir pekan :
- Jadwalkan kegiatan memasak ini sebagai kegiatan rutin dan tidak terbentur dengan aktivitas lain agar waktu bersama ini dapat terlaksana dengan mulus dan sepenuh hati.
- Dalam pelaksanaannya selalu sediakan ruang untuk spontanitas karena biasanya yg spontan itu terasa lebih berkesan dan menyenangkan.
- Gunakan hanya satu gadget jika diperlukan untuk lihat resep, gadget yang lain disingkirkan agar tidak menjadi distraksi.
- Pembagian tugas dalam aktivitas memasak ini. Jadi waktu bersama sebetulnya sudah dimulai dari sebelum memasak. Misalnya "rapat" menentukan mau masak apa dan pembagian tugasnya seperti apa
- Pilih masakan yang mudah dan disukai semua anggota keluarga sehingga semua semangat terlibat.
Lalu, bagaimana tahapan agar kegiatan memasak sebagai momen berkualitas keluarga di akhir pekan?
- Bicarakan dengan semua anggota keluarga bahwa perlu ada momen berkualitas bersama keluarga, memasak misalnya.
- Tentukan kreasi menu apa yang ingin dimasak. Diskusi keluarga juga bisa mendorong anak mengeluarkan pendapat.
- Pembagian tugas: ajak anak terlibat untuk berkreasi dengan bahan makanan, bisa dengan membuat atau melipat adonan, mencetak bahan, dll
- Fokus berkegiatan dan berinteraksi bersama dengan menyenangkan tanpa adanya distraksi gadget.
Jangan lupa untuk bangun bonding saat makan bersama keluarga, karena ada penelitian yang menemukan bahwa keluarga yg rutin makan bersama berdampak positif pada kesejahteraan psikologis dan perilaku anak. Terlebih dengan penambahan keju KRAFT Quick Melt memiliki tekstur sempurna, yang tentunya bisa memberikan pengalaman seru ketika menikmatinya.
Setidaknya ada 3 manfaat makan bersama berdasarkan penelitian, di antaranya;
- Sebuah studi oleh JAMA Network Open menunjukkan kalau makan bersama keluarga akan membentuk pola makan yang lebih baik. Menurut penelitian ini, remaja yang sering makan bersama keluarganya cenderung mengonsumsi lebih banyak sayur dan buah, juga cenderung tidak suka makanan cepat saji dan minuman bergula tinggi.
- Rutin makan malam bersama keluarga bisa mencegah anak mengalami gangguan makan, depresi, pikiran untuk bunuh diri, bersikap kasar, dan penggunaan alkohol juga narkoba di kemudian hari. Ini terjadi karena saat makan akan selalu diselipkan petuah orangtua yang diarahkan dengan cara santai tapi mengena. Penelitian ini dipublikasikan tahun 2015 oleh para peneliti asal Kanada.
- Menurut para ahli di Stanford Children's Health, makan bersama dapat meningkatkan rasa percaya diri anak karena percakapan yang terjadi saat makan bersama keluarga bisa membuat anak merasa didengar dan dihargai. Selain itu juga membuat mereka mudah melawan dampak cyberbullying.
Dampak dari sering mengajak masak dan makan bersama anak jadi lebih kreatif dan ringan tangan membantu pekerjaan rumah tangga, khususnya di dapur. Anak sulung yang berumur 8 tahun suka menghapal tanggal lahir kami untuk kemudian dibuatkan "makanan ulang tahun" pada saat itu tiba. Bahkan pernah, si bungsu yang kelaparan pagi hari berinisitaif sendiri memasak telur karena saya sibuk bebersih rumah. Masya Allah.
Keju KRAFT Quick Melt
Siapa sih yang gak kenal keju satu ini? Keju yang bisa dibilang pelopor keju pertama di Indonesia, sudah ada sejak 1983, artinya KRAFT sudah 39 tahun mempertahankan eksistensinya. Namun, sebenarnya jauh dari itu, James Lewis Kraft sudah sejak 1903 menciptakan keju legend ini. Ya, secara historical KRAFT sudah berumur lebih dari satu abad. Dan hingga saat ini KRAFT Foods Group Inc. berhasil menjadi salah satu perusahaan olahan pangan terbesar di dunia.
KRAFT pun semakin banyak melakukan diferensiasi produk, salah satunya yang menjadi favorit adalah KRAFT Quick Melt. Tidak seperti keju jenis lain yang sulit meleleh dan cenderung gosong bila dipanggang, KRAFT Quick Melt justru mudah sekali meleleh, seperti namanya. Ya, saya sudah membuktikannya ketika membuat saus keju untuk topping Korean Spicy Chicken and Fish.
Sebenarnya Spicy Chicken yang saya buat ini sama seperti menu sejenis, hanya saja saus spicy nya menggunakan saus gochujang atau saus cabe khas Korea yang sering digunakan pada pembuatan kimchi, tteokbokki dan masakan Korea lainnya. Namun ketika saya menambahkan keju KRAFT Quick Melt rasanya menjadi kaya dengan tambahan aroma keju yang lezat dan gurih.
Selain itu, brand yang sudah eksis sejak 1983 ini tentu saja membuktikan bahwa kualitas kejunya tidak abal-abal. Jika kita membuka kejunya dari kemasan kita akan mendapati tekstur keju yang sedikit agak lembek dan bukan keras, itu menandakan ingredient-nya tidak mengandalkan tepung untuk mengisi porsi kejunya. Ya, saya pernah zonk membeli keju yang pas dimakan ternyata rasanya lebih cocok disebut tepung keju daripada keju.
Jika bicara soal nutrisi, ini juga mestinya jadi pertimbangan para mama ketika memilih keju. Karena tahukah, Ma, bahwa untuk menghasilkan 1 kg keju susu yang diperlukan sebanyak 10 liter. Jadi wajar dikatakan bahwa nutrisi keju di atas susu. Apalagi ditambah proses fermentasi keju turut menambah probiotik yang bagus untuk kesehatan pencernaan.
Memasak bersama dan makan bersama sangat baik manfaatnya, terlebih apa yang disantap tidak hanya disukai oleh lidah tapi juga tubuh. Momen kebersamaan dengan keluarga di saat weekend mampu mengeratkan bonding, makanan enak pun jadi berkali lipat terasa spesial. Selamat mencoba resep ini ya, Ma.
“One cannot think well, love well and sleep well if one has not dined well"
Seseorang tidak bisa berpikir dengan baik, mencintai dengan baik, dan tidur dengan baik jika tidak makan dengan baik
-Virginia Woolf-
Referensi
- Siaran Pers KRAFT Quick Melt (doc)
- KRAFT Quick Melt Lembar Fakta (doc)
- https://motherandbeyond.id/read/15493/7-manfaat-makan-bersama-keluarga-berdasarkan-penelitian
- Infografis didesain di Canva
- Dokumentasi foto pribadi
0 komentar