Manfaat Kuliah dalam Dunia Pekerjaan. Yang Terakhir, Impian! - Bismillah...
Dulu, waktu kelas XII (SMA tingkat tiga), aku dan 3 orang teman sekelas mengikuti seleksi ikatan dinas sebuah BUMN. Sekolah ikatan dinas memang dambaan kebanyakan siswa (dan tentu saja para orangtua). Apalagi kalau bukan jaminan kerja setelah kuliah. Kuliahnya pun dibiayai. Wah, siapa yang gak mau?
Sayangnya aku gak lulus seleksi. Tapi 2 orang temanku berhasil lulus. Selamat aku ucapkan pada mereka. Terlebih salah satunya dari keluarga yang kurang berada. Mungkin sudah jalannya lewat sana untuk mengangkat derajad keluarga mereka. Jadi ingat, dulu aku sering panggil dia "pak dirut" alih-alih memanggil namanya. Siapa tau, kan, kabul jadi dirut PLN.
Time flies, 15 tahun berlalu, aku lihat salah satu dari mereka mengambil kuliah di sela-sela hari kerja. Ekstensi istilahnya. Padahal posisinya sudah jadi manager di kantornya. Tapi mengingat sekolah ikatan dinas mereka hanya sampai D3, dia pun melanjutkan kuliah lagi dengan biaya sendiri.
Ternyata walau sudah mapan pekerjaannya, kuliah tetap menjadi prioritas yang dibutuhkan. Karena semakin tinggi posisinya, ilmu yang dimiliki juga harus menyesuaikan.
Lain lagi temanku yang ini. Waktu kuliah S1 dia masuk jurusan teknik kimia lewat jalur PMDK (red: tes masuk kuliah sebelum ujian akhir sekolah). Ketika lulus dia jadi developer. (((Developer))). Pasti kalian bilang dia akan nyesel ambil jurusan kan? Gak loh. Justru lewat kuliah S1 nya itu dia meniti jalan bisnisnya. Beberapa saat setelah lulus kuliah, dia yang membekali dirinya dengan soft skill selama perkuliahan, kemudian menjadi seorang coach spesialisasi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).
Anak-anak teknik pasti sudah tahu kalau pelatihan K3 itu sangat diutamakan sebagai bekal melamar pekerjaan. Dan biayanya lumayan juga untuk sekelas mahasiswa baru lulus dan belum kerja.
Dari modal karier sebagai coach K3 itulah dia kemudian menjajal menjadi seorang developer. Umurnya belum genap 30 tahun saat itu. Mungkin dia termasuk developer termuda di Indonesia (?). Aku sebagai orang yang pernah kenal dia saja, bertanya-tanya, "How come, dude?"
Dan sama halnya dengan temanku yang jadi manajer tadi, si developer ini juga mau tidak mau melanjutkan kuliahnya untuk menunjang usaha barunya. Dia pun mengambil jurusan manajemen untuk kuliah S2 nya setelah menikah.
Contoh di atas adalah manfaat berkuliah dalam dunia pekerjaan.
Sama seperti sebuah game, kita harus menyelesaikan misi-misi tertentu sesuai level kita. Jika kita berhasil menyelesaikan misi tersebut maka akan naik ke level selanjutnya yang lebih sulit. Namun untuk menuntaskan misi tersebut kita harus punya modal amunisi. Sama halnya dengan dunia pekerjaan. Semakin kita naik level maka pekerjaan akan semakin sulit dan kita harus punya modal wawasan yang lebih agar pekerjaan kita bisa diselesaikan.
Lalu, bagaimana dengan "freelancer" seperti aku?
Mungkin aku sudah kebal dengan celetukan "Ijazah dikemanakan, rugi banget gak kepake" dan kalimat sejenis ini. Tapi aku sendiri gak merasa rugi sudah kuliah 4 tahun. Walau sekarang kelihatannya seperti gak kerja, karena kerjaan bisa dilakukan dari rumah, tapi banyak hal yang bisa aku pelajari selama perkuliahan.
Dan ada satu mata kuliah yang sangat membekas di benak sampai saat ini, yaitu matkul "Seminar". Isinya hanya 2 SKS dan bukan merupakan matkul lazim. Biasanya matkul diisi oleh dosen, namun matkul "Seminar" materi disampaikan oleh mahasiswa secara bergiliran. Materinya dipilih dari materi yang tidak sempat diajarkan oleh dosen.
Untuk jurusan eksak yang penuh dengan teori dan rumus, tentu matkul ini semacam jadi matkul killer. Belum lagi ditambah dosen killer num one selalu mengajukan diri jadi dosen penilai.
Dengan kondisi yang penuh tekanan seperti itu, membuat kami mempelajari betul materi yang akan disampaikan -karena kita menjelaskan tidak hanya ke sesama teman mahasiswa tapi juga ke dosen penilai. Challenge berikutnya adalah sesi tanya jawab, dan kita harus menjawab setiap pertanyaan dengan baik untuk dapat nilai yang baik juga.
Pengalaman menempuh matkul Seminar 11 tahun lalu itu sangat sangat berkesan bagiku. Karena dari sana aku belajar bagaimana mempelajari bahan tulisan sedetil mungkin. Ya, manfaat matkul ini sekarang sangat saya rasakan terutama ketika mengangkat tulisan berat yang perlu pendalaman lebih banyak. Bahkan setiap paragraf data yang aku tulis aku harus membuka 3 4 website sebagai referensi rujukan. Melelahkan memang, tapi aku puas karena pertanyaan yang beranak-pinak yang muncul setelah pertanyaan induk pun jadi terjawab tuntas.
Ya, ini karena aku sudah mengalami sebelumnya. Anggap saja sebagai challenge di dunia pekerjaan yang impaknya menambah wawasan jadi lebih luas lagi.
Jadi, apa saja manfaat berkuliah dalam dunia pekerjaan? Aku akan tulis ringkasannya biar kalian biar dapat poin-poinnya.
Manfaat Berkuliah dalam Dunia Pekerjaan
1. Meningkatkan kualitas diri
Seperti yang pernah aku tulis di atas tadi, kuliah dalam dunia pekerjaan ibarat seseorang yang menyelesaikan satu per satu misi dalam game nya. Dimulai dari level terendah sampai tertinggi yang setiap tahapannya perlu tambahan modal amunisi. Berkuliah pun sama halnya demikian. Akan selalu ada wawasan baru yang berguna untuk meningkatkan kualitas diri kita dalam mengemban pekerjaan
2. Memperluas relasi
Ini adalah dampak positif lainnya dari berkuliah. Menambah relasi sangat bermanfaat untuk dunia pekerjaan. Relasi yang banyak memungkinkan kita untuk membuka sudut pandang baru dan menjadikannya contoh di kemudian hari. Seperti aku yang kadang-kadang menyomot sepotong kisah hidup beberapa teman yang bisa dijadikan bahan penulisan.
3. Langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat
Jika kondisinya adalah mahasiswa ekstensi yang sudah bekerja, tentu ilmu yang didapat di bangku kuliah langsung bisa diterapkan pada dunia kerja. Bahkan ketika masalah dilemparkan oleh dosen, mahasiswa langsung bisa menghubungkannya dengan kasus nyata di dunia kerjanya.
4. Kemungkinan diincar perusahaan besar
Seperti yang kita ketahui, bahwa banyak kampus yang bekerja sama dengan perusahaan besar. Ketika kita berkuliah, maka akan besar kemungkinan kita mudah mendapatkan pekerjaan. Contoh dekat adalah tetangga belakang rumah yang langsung bekerja setelah lulus kuliah. Tentu saja karena prestasi akademiknya yang bagus dan kampus daerah yang sudah punya link ke berbagai perusahaan di daerah kami.
Itulah beberapa manfaat berkuliah dalam dunia pekerjaan. Tentu saja manfaat positif ini bisa kita rasakan saat berkuliah di tempat yang tepat. Untuk kalian yang sedang mencari kampus dalam rangka kuliah ekstensi, kampus Binus sekarang sudah ada kuliah online nya. Jadi gak harus datang ke kelas tiap akhir pekan, sekarang kalian bisa merasakan pembelajaran jarak jauh di Binus. Cocok sekali buat kalian yang sudah bekerja dan ingin menambah relasi serta wawasan baru.
0 komentar